RASA Restoran Harga Kaki Lima
Pak Umar, namanya. Penampilannya tidak ada berbeda dengan pedagang lainnya saat ditemui BatamXinwen di kawasan samping hotel nagoya plaza, Batam, Sabtu(7/4) malam.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang Sate ini terlihat sibuk melaksanakan pesanan yang diberikan konsumen.
“Pakai bumbu kacang dan bawang goreng ya pak,” pesan seorang perempuan sambil memilih duduk di depan gerobak kaki lima miliknya.
Lelaki yang diperkirakan berusia 45 tahun ini, diketahui telah menggeluti usaha tersebut sejak tahun 1993.
Bermodalkan gerobak, saat itu dia berkeliling wilayah Nagoya dan Jodoh guna menjajakan sate. Kini, usahanya telah berkembang pesat. Bahkan telah memiliki tiga cabang yakni Baloi, Depan Astro Penuin dan samping Hotel Nagoya Plaza.
“Alhamdulillah, dagangan sate saya selalu laris. Biasanya akhir pekan ada rombongan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Singapura dan Malaysia yang makan di sini,” kata Pak Umar saat ditemui BatamXinwen.
Ia juga menuturkankan, dalam sehari membuat 4.000 tusuk sate yang kemudian dijualnya di tiga tempat terpisah.
“Ada sate Daging, Ayam dan Kambing. Dari tiga itu, Sate ayam paling banyak peminatnya,” jelasnya.
Meski berprofesi sebagai pedagang sate, pria ini mengaku tak malu. Bahkan terbilang bangga. Karena mampu menyekolahkan anaknya hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Batam.
“Bersyukur dan tekun mas. Itu kuncinya menjalani pekerjaan ini. Saya bangga. Kedepannya saya ingin menyekolahkan anak saya ke Universitas. Biar mereka bisa maju semuanya,” jelasnya.(Heriyanto)